Showing posts with label tausyiah. Show all posts
Showing posts with label tausyiah. Show all posts

Wednesday, 24 February 2016

Taujih Ust. ‘Abd. 'Aziz 'Abd. Rouf Lc. Al Hafizh


( shared by Aba Jundi via Whatsapp 24 feb 2016 )

~~~~~~~~~~~~~
"Empat Masalah & Solusinya"
~~~~~~~~~~~~~
١/ إذا ابتُليت بالشهوات فراجع حفاظك على الصلوات
1.Jika antum diuji dengan syahwat & hawa nafsu, periksalah sholat Antum.

Qs. Maryam: 59

ﻓَﺨَﻠَﻒَ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِﻫِﻢْ ﺧَﻠْﻒٌ ﺃَﺿَﺎﻋُﻮﺍ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓَ ﻭَﺍﺗَّﺒَﻌُﻮﺍ ﺍﻟﺸَّﻬَﻮَﺍﺕِ ۖ ﻓَﺴَﻮْﻑَ ﻳَﻠْﻘَﻮْﻥَ ﻏَﻴًّﺎ
“Maka datang sesudah mereka suatu keturunan yg mereka telah melalaikan sholat & memperturutkan syahwat hawa nafsunya”
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
٢/ إذا أحسست بالقسوة وسوء الخلق والشقاء وعدم التوفيق
فراجع علاقتك وبرك بأمك
2.Jika antum merasa keras hati, berperangai akhlak buruk, sial sengsara & tdk ada kemudahan,
periksalah hubunganmu dng ibumu & baktimu kepadanya

وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيا
“& (Dia jadikan aku) berbakti kpd ibuku, & Dia tdk menjadikan aku seorang yg sombong lagi celaka"
(QS. Maryam: 32)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
٣/ إذا شعرت بالإكتئاب والضيق والضنك في العيش
فراجع علاقتك بالقرآن
3.Jika antum merasa depresi, tertekan & kesempitan dlm hidup, periksalah interaksimu dng al-Qur'an.

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكا
”& barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku (al-Qur'an- berdzikir), maka sesungguhnya baginya penghidupan yg sempit" (QS. Thaha: 124)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
٤/ إذا أحسست بعدم الثبات على الحق والإضطراب
فراجع تنفيذك وفعلك لما تسمعه من المواعظ
4.Jika antum merasa kurang tegar & teguh di atas kebenaran & gangguan kegelisahan,
Maka periksalah bagaimana pelaksanaanmu thd nasehat & mauidzah yg engkau dengar.
وَلَوْ أَنَّهُمْ فَعَلُواْ مَا يُوعَظُونَ بِهِ لَكَانَ خَيْراً لَّهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتاً
“Sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yg diberikan kpd mereka, tentulah hal yg demikian itu lebih baik bagi mereka & lebih meneguhkan (iman mereka)” (QS. anNisa: 66)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
•Mudah-mudahan Bermanfaat•



Friday, 19 February 2016

5 Kaidah dalam Al-Quran




( shared by Aba Jundi via Whatsapp 19 feb 2016 )

Dr. Ahzami Sami'un Jazuli, MA.
HK ke 101

١- الفوز الحقيقي هو دخول الجنة و زحزح عن النار
Kemenangan Hakiki itu adalah masuk surga dan dijauhkan dari neraka.
QS. Ali Imron;185
٢- الذنوب هو الهلاك
Dosa itu adalah sumber kehancuran. QS.Al-An'am;5

Siapapun, keluarga manapun, Jamaah atau partai apapun, apabila prosentase dosanya lebih dominan, maka tunggulah kehancuran.
Ya Ikhwah, ingatlah ungkapan Sayyidina Umar :

معصيتنا أخوف إلينا من أعدائنا
"Kemaksiatan kita lebih kita takuti daripada musuh-musuh kita"

٣- من أهداف الحياة الزوجية إقامة حدود الله
Di antara Tujuan hidup berkeluarga adalah menegakkan hukum-hukum Allah.
QS. Al-Baqarah;230

Contoh, istri boleh nambah yang penting tegak syari'at Allah.. Jangan sampai asal nambah tapi menambah masalah.

٤- الإيمان و الأخوة هما أغلى عندنا
Iman & Ukhuwah adalah yang paling mahal bagi kita.
إنما المؤمنون إخوة
QS. Al-Hujurat;10

٥- الاعتصام بحبل الله هو الأصل و التنازع هو الطارئ
Bersatu berpegang teguh dengan Tali Allah adalah Asal, adapun berbantah-bantahan atau berselisih adalah sesuatu yang emergency harus segera diakhiri.
QS. Ali Imran:103

Monday, 15 February 2016

Keutamaan sholat sunnah fajar


( shared by Aba Jundi via Whatsapp 15 feb 2016 )
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

ﺭَﻛْﻌَﺘَﺎ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﻓِﻴﻬَﺎ
“ Dua raka’at fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya. ” (HR. Muslim no. 725). Jika keutamaan shalat sunnah fajar saja demikian adanya, bagaimana lagi dengan keutamaan shalat Shubuh itu sendiri. 


Tuesday, 9 February 2016

Nikmat


( shared by Aba Jundi via Whatsapp 09 feb 2016 )

... Setiap nikmat yang tidak mendekatkan diri kepada Allah, maka nikmat itu hakikatnya adalah musibah ... (Abu Hazim, Hilyatul Auliya)

Maka, berhati-hatilah ketika kita diberi aneka kesenangan dan kemudahan dalam banyak hal, akan tetapi ketaatan kita tidak bertambah, justru semakin berkurang, atau semakin akrab dengan kemaksiatan.

Boleh jadi, itu adalah sebentuk istidraj (mengulur-ulur) dan imlaa' (penangguhan) dari Allah Ta'ala akan datangnya sesuatu yang menyakitkan ... (QS Al-Qalam, 68:44-45)

... Sesungguhnya, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, "Apabila engkau melihat Allah memberi seorang hamba kelimpahan dunia atas maksiat-maksiatnya, atau apa yang dia suka, maka ingatlah sesungguhnya itu adalah istidraj."

Beliau kemudian membacakan ayat ke-44 dari surah Al-An'aam. "Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu kesenangan untuk mereka, sehingga jika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa."

... (HR Ahmad, Silsilah Ash-Shahihah, No. 414)

Irhamna yaa Allah...

Salam Pagi

Tuesday, 2 February 2016

Karena Ukuran Kita Tak Sama


( shared by Aba Jundi via Whatsapp 02 februari 2016 )
Oleh Salim A. Fillah

"seperti sepatu yang kita pakai, tiap kaki memiliki ukurannya memaksakan tapal kecil untuk telapak besar akan menyakiti memaksakan sepatu besar untuk tapal kecil merepotkan kaki-kaki yang nyaman dalam sepatunya akan berbaris rapi-rapi"

Seorang lelaki tinggi besar berlari-lari di tengah padang. Siang itu, mentari seakan didekatkan hingga sejengkal. Pasir membara, ranting-ranting menyala dalam tiupan angin yang keras dan panas.

Dan lelaki itu masih berlari-lari. Lelaki itu menutupi wajah dari pasir yang beterbangan dengan surbannya, mengejar dan menggiring seekor anak unta.

Di padang gembalaan tak jauh darinya, berdiri sebuah dangau pribadi berjendela. Sang pemilik, ’Utsman ibn ‘Affan, sedang beristirahat sambil melantun Al Quran, dengan menyanding air sejuk dan buah-buahan. Ketika melihat lelaki nan berlari-lari itu dan mengenalnya,

“Masya Allah” ’Utsman berseru, ”Bukankah itu Amirul Mukminin?!”

Ya, lelaki tinggi besar itu adalah ‘Umar ibn Al Khaththab.

”Ya Amirul Mukminin!” teriak ‘Utsman sekuat tenaga dari pintu dangaunya,

“Apa yang kau lakukan tengah angin ganas ini? Masuklah kemari!”

Dinding dangau di samping Utsman berderak keras diterpa angin yang deras.

”Seekor unta zakat terpisah dari kawanannya. Aku takut Allah akan menanyakannya padaku. Aku akan menangkapnya.

Masuklah hai ‘Utsman!” ’Umar berteriak dari kejauhan. Suaranya bersiponggang menggema memenuhi lembah dan bukit di sekalian padang.

“Masuklah kemari!” seru ‘Utsman,“Akan kusuruh pembantuku menangkapnya untukmu!”.

”Tidak!”, balas ‘Umar, “Masuklah ‘Utsman! Masuklah!”

“Demi Allah, hai Amirul Mukminin, kemarilah, Insya Allah unta itu akan kita dapatkan kembali.“

“Tidak, ini tanggung jawabku. Masuklah engkau hai ‘Utsman, anginnya makin keras, badai pasirnya mengganas!”

Angin makin kencang membawa butiran pasir membara. ‘Utsman pun masuk dan menutup pintu dangaunya. Dia bersandar dibaliknya & bergumam,

”Demi Allah, benarlah Dia & RasulNya. Engkau memang bagai Musa. Seorang yang kuat lagi terpercaya.”

‘Umar memang bukan ‘Utsman. Pun juga sebaliknya. Mereka berbeda, dan masing-masing menjadi unik dengan watak khas yang dimiliki.

‘Umar, jagoan yang biasa bergulat di Ukazh, tumbuh di tengah bani Makhzum nan keras & bani Adi nan jantan, kini memimpin kaum mukminin.

Sifat-sifat itu –keras, jantan, tegas, tanggungjawab & ringan tangan turun gelanggang dibawa ‘Umar, menjadi ciri khas kepemimpinannya.

‘Utsman, lelaki pemalu, anak tersayang kabilahnya, datang dari keluarga bani ‘Umayyah yang kaya raya dan terbiasa hidup nyaman sentausa. ’Umar tahu itu.

Maka tak dimintanya ‘Utsman ikut turun ke sengatan mentari bersamanya mengejar unta zakat yang melarikan diri. Tidak.

Itu bukan kebiasaan ‘Utsman. Rasa malulah yang menjadi akhlaq cantiknya. Kehalusan budi perhiasannya. Kedermawanan yang jadi jiwanya.

Andai ‘Utsman jadi menyuruh sahayanya mengejar unta zakat itu; sang budak pasti dibebaskan karena Allah & dibekalinya bertimbun dinar.

Itulah ‘Umar. Dan inilah ‘Utsman. Mereka berbeda.

Bagaimanapun, Anas ibn Malik bersaksi bahwa ‘Utsman berusaha keras meneladani sebagian perilaku mulia ‘Umar sejauh jangkauan dirinya. Hidup sederhana ketika menjabat sebagai Khalifah misalnya.

“Suatu hari aku melihat ‘Utsman berkhutbah di mimbar Nabi ShallaLlaahu ‘Alaihi wa Sallam di Masjid Nabawi,” kata Anas .

“Aku menghitung tambalan di surban dan jubah ‘Utsman”, lanjut Anas, “Dan kutemukan tak kurang dari tiga puluh dua jahitan.”

Dalam Dekapan ukhuwah, kita punya ukuran-ukuran yang tak serupa. Kita memiliki latar belakang yang berlainan.

Maka tindak utama yang harus kita punya adalah; jangan mengukur orang dengan baju kita sendiri, atau baju milik tokoh lain lagi.

Dalam dekapan ukhuwah setiap manusia tetaplah dirinya. Tak ada yang berhak memaksa sesamanya untuk menjadi sesiapa yang ada dalam angannya.

Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat tulus pada saudara yang sedang diberi amanah memimpin umat.

Tetapi jangan membebani dengan cara membandingkan dia terus-menerus kepada ‘Umar ibn ‘Abdul ‘Aziz.

Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat pada saudara yang tengah diamanahi kekayaan.

Tetapi jangan membebaninya dengan cara menyebut-nyebut selalu kisah berinfaqnya ‘Abdurrahman ibn ‘Auf.

Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat saudara yang dianugerahi ilmu. Tapi jangan membuatnya merasa berat dengan menuntutnya agar menjadi Zaid ibn Tsabit yang menguasai bahawa Ibrani dalam empat belas hari.

Sungguh tidak bijak menuntut seseorang untuk menjadi orang lain di zaman yang sama, apalagi menggugatnya agar tepat seperti tokoh lain pada masa yang berbeda.

‘Ali ibn Abi Thalib yang pernah diperlakukan begitu, punya jawaban yang telak dan lucu.

“Dulu di zaman khalifah Abu Bakar dan ‘Umar” kata lelaki kepada ‘Ali, “Keadaannya begitu tentram, damai dan penuh berkah.

Mengapa di masa kekhalifahanmu, hai Amirul Mukminin, keadaanya begini kacau dan rusak?”

“Sebab,” kata ‘Ali sambil tersenyum, “Pada zaman Abu Bakar dan ‘Umar, rakyatnya seperti aku.
Adapun di zamanku ini, rakyatnya seperti kamu!”

Dalam dekapan ukhuwah, segala kecemerlangan generasi Salaf memang ada untuk kita teladani. Tetapi caranya bukan menuntut orang lain berperilaku seperti halnya Abu Bakar, ‘Umar, “Utsman atau ‘Ali.

Sebagaimana Nabi tidak meminta Sa’d ibn Abi Waqqash melakukan peran Abu Bakar, fahamilah dalam-dalam tiap pribadi. Selebihnya jadikanlah diri kita sebagai orang paling berhak meneladani mereka.

Tuntutlah diri untuk berperilaku sebagaimana para salafush shalih dan sesudah itu tak perlu sakit hati jika kawan-kawan lain tak mengikuti.

Sebab teladan yang masih menuntut sesama untuk juga menjadi teladan, akan kehilangan makna keteladanan itu sendiri. Maka jadilah kita teladan yang sunyi dalam dekapan ukhuwah.

Ialah teladan yang memahami bahwa masing-masing hati memiliki kecenderungannya, masing-masing badan memiliki pakaiannya dan masing-masing kaki mempunyai sepatunya.

Teladan yang tak bersyarat dan sunyi akan membawa damai. Dalam damai pula keteladannya akan menjadi ikutan sepanjang masa.

Selanjutnya, kita harus belajar untuk menerima bahwa sudut pandang orang lain adalah juga sudut pandang yang absah.

Sebagai sesama mukmin, perbedaan dalam hal-hal bukan asasi tak lagi terpisah sebagai “haq” dan “bathil”. Istilah yang tepat adalah “shawab” dan “khatha”.

Tempaan pengalaman yang tak serupa akan membuatnya lebih berlainan lagi antara satu dengan yang lain.

Seyakin-yakinnya kita dengan apa yang kita pahami, itu tidak seharusnya membuat kita terbutakan dari kebenaran yang lebih bercahaya.

Imam Asy Syafi’i pernah menyatakan hal ini dengan indah. “Pendapatku ini benar,” ujar beliau,”Tetapi mungkin mengandung kesalahan. Adapun pendapat orang lain itu salah, namun bisa jadi mengandung kebenaran.”

sepenuh cinta,
Salim A. Fillah

Semoga Bermanfaat Aminnn ....



Sunday, 31 January 2016

Inspirasi pagi



( shared by Aba Jundi via Whatsapp 31 januari 2016 )

Dibaca pelan2 yah ... bagus untuk improvεmεnt ...
Yang indah hanya sεmεntara
Yang abadi adalah kεnangan
Yang ikhlas hanya dari hati
Yang tulus hanya dari sanubari
Tidak mudah mεncari yang hilang
Tidak mudah mεngεjar impian
Namun yang lεbih susah mεmpεrtahankan yang sudah ada
Karεna walaupun tεrgεnggam bisa tεrlεpas juga
Ingatlah pada pεpatah,
"Jika kamu tidak mεmiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini"
Bεlajar mεnεrima apa adanya dan bεrpikir positif....
Rumah mεwah bagai istana, harta bεnda yang tak tεrhitung, kεdudukan, dan jabatan yang luar biasa, namun...
Kεtika nafas tεrakhir tiba, sεbatang jarum pun tak bisa dibawa pεrgi,
Sεhεlai bεnang pun tak bisa dimiliki
Apalagi yang mau
dipεrεbutkan !!!
Apalagi yang mau disombongkan !!!
Maka jalanilah hidup ini dεngan kεinsafan nurani
Jangan tεrlalu pεrhitungan
Jangan hanya mau mεnang sεndiri
Jangan suka sakiti sεsama
Bεlajarlah, tiada hari tanpa kasih
Sεlalu bεrlapang dada dan mengalah
Lepaskan beban, hidup dengan cεria,
Tak ada yang tak bisa diikhlaskan....
Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan...
Tak ada dεndam yang tak bisa tεrhapus..

Jalanilah hidup ini dεngan sεgala sifat positif yang kita miliki..dengan SELAMAT PAGI

S = Sebelum
E = Engkau
L = Lakukan segala
A = Aktifitasmu
M = Mintalah pada
A = Allah untuk
T = Turut bersamamu

KARENA

P = Pada Dia
A = Ada kekuatan
G = Gairah serta suka cita yang
I = Indah dan luar biasa.......

Wednesday, 27 January 2016

SUAMIKU.. IZINKAN AKU BEKERJA




( shared by Taufik via Whatsapp 27 januari 2016 )

Abang, aku mau kerja!”
“Jangan, lah. Kamu di rumah saja. Istri itu di rumah tugasnya :)”

“Itu, tetangga kita, dia kerja!”
“Hehe …, dia itu guru, sayaang. Dia dibutuhkan banyak orang. Yang membutuhkan kamu tidak banyak. Hanya Abang dan anak kita. Di rumah saja, ya.”

“Itu…, tetangga kita yang satunya, yang sekarang sudah pindah ke kampung sebelah, aku lihat dia kerja. Bukan guru. Tidak dibutuhkan banyak orang.”
“Nanti, tunggu Abang meninggal dunia.”

“Apa-apaan sih?”
“Dia itu janda, sayaaaang. Suaminya meninggal satu setengah bulan yang lalu. Makanya dia kerja.”

“Tapi kebutuhan kita makin banyak, Bang”
“Kan Abang masih kerja, Abang masih sehat, aku masih kuat. Akan Abang usahakan, In syaa AllaaH.”

“Iya, aku tahu. Tapi penghasilan Abang untuk saat ini tidaklah cukup.”
“Bukannya tidak cukup, tapi belum lebih. Mengapa Abang bilang begitu? Karena AllaaH pasti mencukupi. Lagi pula, kalau kamu kerja siapa yang jaga anak kita?”

“Kan ada Ibu! Pasti beliau tidak akan keberatan. Malah dengan sangat senang hati.”
“Istri Abang yang Abang cintai,.. Dari perut sampai lahir, sampai sebelum Abang bisa mengerjakan pekerjaan Abang sendiri, segalanya menggunakan tenaga Ibu. Abang belum ada pemberian yang sebanding dengan itu semua. Sedikit pun belum terbalas jasanya. Dan Abang yakin itu tak akan bisa. Setelah itu semua, apakah sekarang Abang akan meminta Ibu untuk mengurus anak Abang juga?”

“Bukan Ibumu, tapi Ibuku, Bang?”
“Apa bedanya? Mereka berdua sama, Ibu kita. Mereka memang tidak akan keberatan. Tapi kita, kita ini akan jadi anak yang tegaan. Seolah-olah, kita ini tidak punya perasaan.”

“Jadi, kita harus bagaimana?”
“Istriku, takut tidak tercukupi akan rezeki adalah penghinaan kepada Allah. Jangan khawatir! Mintalah pada-NYA . Atau begini saja, Abang ada ide! Tapi Abang mau tanya dulu.”

“Apa, Bang?”
“Apa alasan paling mendasar, yang membuat kamu ingin bekerja?”

“Ya untuk memperbaiki perekonomian kita, Bang. Aku ingin membantumu dalam penghasilan. Untuk kita, keluarga kita.”
“Kalau memang begitu, kita buka usaha kecil saja di rumah. Misal sarapan pagi. Bubur ayam misalnya? Atau, bisnis online saja. Kamu yang jalani. Bagaimana? anak terurus, rumah terurus, Abang terlayani, uang masuk terus, In syaa AllaaH. Keren, kan?”

“Suamiku sayang, aku tidak pandai berbisnis, tidak bisa jualan. Aku ini karyawati. Bakatku di sana. Aku harus keluar kalau ingin menambah penghasilan.”
“Tidak harus keluar. Tenang, masih ada solusi!”

“Apa?”
“Bukankah ada yang lima waktu? Bukankah ada Tahajjud? Bukankah ada Dhuha? Bukankah ada shodaqoh? Bukankah ada puasa? Bukankah ada amalan-amalan lainnya? AllaaH itu Maha Kaya. Minta saja pada-NYA.”

“Iya, Bang, aku tahu. Tapi itu semua harus ada ikhtiar nyata.”
“Kita ini partner, sayang. Abanglah pelaksana ikhtiarnya. Tugas kamu cukup itu. In syaa AllaaH jika menurut AllaaH baik, menurut-NYA kita pantas, kehidupan kita pasti akan berubah.”

“Tapi, Bang?!”
“Abang tanya lagi…, kamu ingin kita hidup kaya, apa barokah?”

“Aku ingin kita hidup kaya dan barokah.”
“Kalau begitu lakukan amalan-amalan tadi. In syaa AllaaH kaya dan barokah.”

“Kalau tidak kaya?”
“Kan masih barokah? Dan…, tahu apa yang terjadi padamu jika tetap istiqomah dengan itu?”

“Apa, Bang?
“Pilihlah pintu Surga yang mana saja yang kamu suka. Dan kamu, menjadi sebenar-benarnya perhiasan dunia.”

***

RasuulullaaHi ShallallaaHu 'alaiHi wa sallam bersabda,
“إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ”.

“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam Surga dari pintu manapun yang kau mau”.
(HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘auf dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani).

Sebagaimana sabda RasuulullaaHi ShallallaaHu ‘alaihi wa sallam,
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ،

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.”
(HR. Muslim dari Abdullah Ibnu Umar)

Beliau juga bersabda:
أَلَا أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ

“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.”
(HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)

***

Tidak diragukan lagi bahwa istri adalah pemimpin rumah, karena ia yang bertugas menjaga rumah suaminya dan ia juga yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas tersebut.
Apabila istri seorang wanita shalihah tentu ia akan membangun rumah tangga yang kokoh dan melaksanakan dengan perkara-perkara yang dapat membawa kebahagiaan bagi seisi rumah (dirinya, suami & anak-anaknya)

KISAH INDAH PENUH HIKMAH WEJANGAN IMAM SYAFI'I KEPADA MURIDNYA





( shared by Aba Jundi via Whatsapp 27 januari 2016 )

يروى أن يونس بن عبد اﻷعلى - أحد طلاب اﻹمام الشافعي - اختلف مع اﻹمام محمد بن إدريس الشافعي في مسألة أثناء إلقائه درساً في المسجد . فقام يونس غاضباً وترك الدرس وذهب إلى بيته !!!

Diriwayatkan bahwa Yunus bin Abdi Al-'Ala, berselisih pendapat dengan sang guru, yaitu Al-Imam Muhammad bin Idris As-Syafi'i (Imam Asy Syafi'i) saat beliau mengajar di Masjid. Hal ini membuat Yunus bangkit dan meninggalkan majelis itu dalam keadaan marah..

فلما أقبل الليل ، سمع يونس صوتَ طرقٍ على باب منزله !!
فقال يونس: مَنْ بالباب ؟
قال الطارق: محمد بن إدريس
قال يونس: فتفكرتُ في كل مَنْ كان اسمه محمد بن إدريس إلا الشافعي !!! قال: فلما فتحتُ الباب ، فوجئتُ به !!!

Kala malam menjelang, Yunus mendengar pintu rumahnya diketuk ... Ia berkata : "Siapa di pintu..?"

Orang yang mengetuk menjawab : "Muhammad bin Idris."

Seketika Yunus berusaha untuk mengingat semua orang yang ia kenal dengan nama itu, hingga ia yakin tidak ada siapapun yang bernama Muhammad bin Idris yang ia kenal, kecuali Imam Asy Syafi'i..

Saat ia membuka pintu, ia sangat terkejut dengan kedatangan sang guru besar, yaitu Imam Syafi'i..

فقال اﻹمام الشافعي: يا يونس تجمعنا مئاتُ المسائل ، أتُفرّقُنا مسألة ؟ فلا تحاول الانتصار في كل الاختلافات .. فكثيراً ما يكون كسبُ القلوب أوْلى من كسب المواقف ، و لا تهدم جسوراً بنيْتَها و عبرتَ عليها ، فربما تحتاجها للعودة يوماً ما !!!

Imam Syafi'i berkata : "Wahai Yunus, selama ini kita disatukan dalam ratusan masalah, apakah karena satu masalah saja kita harus berpisah..?

Janganlah engkau berusaha untuk menjadi pemenang dalam setiap perbedaan pendapat... Terkadang, meraih hati orang lain itu lebih utama daripada meraih kemenangan atasnya..

Jangan pula engkau hancurkan jembatan yang telah kau bangun dan kau lewati di atasnya berulang kali, karena boleh jadi, kelak satu hari nanti engkau akan membutuhkannya kembali.."

حاول دوماً أن تكره الخطأ ، و لا تكرهْ المخطئ ،
كنْ باغضاً للمعصية ، و سامح العاصي ،
انتقد القولَ ، و لكن احترم قائله ،
فمهمّتُنا في الحياة أن نقضي على الأمراض ، لا على المرضى !!!

"Berusahalah dalam hidup ini agar engkau selalu membenci perilaku orang yang salah, tetapi jangan pernah engkau membeci orang yang melakukan kesalahan itu..

Engkau harus marah saat melihat kemaksiatan, tapi berlapang dadalah atas para pelaku kemaksiatan..

Engkau boleh mengkritik pendapat yang berbeda, namun tetap menghormati terhadap orang yang berbeda pendapat..

Karena tugas kita dalam kehidupan ini adalah menghilangkan penyakit, dan bukan membunuh orang yang sakit.."

فإذا أتاك المعتذر ... فاصفح ،
و إنْ جاءك المهمومُ ... فأنصتْ له ،
و إنْ قصَدَك المحتاج ... فأعطه مما أعطاك الله ،
و إذا أتاك الناصح ... فاشكره ،
و حتى لو حصدتَ شوكاً يوماً ما ، فكنْ للورد زارعاً و لا تتردد ، فالجزاء عند الودود الكريم أجزل من جزاء البشر !!!

Maka apabila ada orang yang datang meminta maaf kepadamu, maka segera maafkan...

Apabila ada orang yang tertimpa kesedihan, maka dengarkanlah keluhannya...

Apabila datang orang yang membutuhkan, maka penuhilah kebutuhannya sesuai dengan apa yang Allah berikan kepadamu..

Apabila datang orang yang menasehatimu, maka berterimakasihlah atas nasehat yang ia sampaikan kepadamu..

Bahkan seandainya satu hari nanti engkau hanya menuai duri, tetaplah engkau untuk senantiasa menanam bunga..

Karena sesungguhnya balasan yang dijanjikan oleh Allah yang Maha Pengasih lagi Dermawan jauh lebih baik dari balasan apapun yang mampu diberikan oleh manusia.."

اللهم اجعلنا ممن يستمع الاقوال فيتبعون أحسنه.. آمين يارب..

Saturday, 23 January 2016

Sedih tapi benar

( shared by Azam via Whatsapp 23 januari 2016 )

Bagaimana Pendapat Kalian...

Seorang ibu guru setelah makan malam, dia mulai memeriksa PR yang dikerjakan oleh para siswanya. Saat itu, suaminya berjalan di dekatnya dengan ponsel pintar sambil Belajar Bisnis Online.

Ketika membaca catatan terakhir, ibu guru itu mulai menangis dengan air mata berlinang...

Suaminya melihat hal itu dan bertanya, "Mengapa kamu menangis sayang? Apa yang terjadi?"

Istri: Kemarin saya memberikan pekerjaan rumah kepada para siswa saya, untuk menulis sesuatu tentang topik: "Yang Saya Inginkan?"

Suami: "OK, tapi kenapa kamu menangis?"

Istri: "Memeriksa catatan mereka, itulah yang membuat saya menangis."

Suami ingin tahu: "Apa yang tertulis dalam catatan yang membuat kamu menangis?"

Istri: "Dengarkan tulisan anak ini...."

"Keinginan saya adalah untuk menjadi sebuah ponsel pintar."

Orang tua saya sungguh sangat mencintai ponsel pintar mereka....

Mereka peduli ponsel pintar mereka, sehingga kadang-kadang mereka lupa untuk peduli kepada aku. Ayah saya pulang dari kantor lelah, ia memiliki banyak waktu untuk ponsel pintarnya, tapi tidak bagi saya.

Ketika orang tua saya melakukan beberapa pekerjaan penting dan ponsel pintar berdering, dengan segera mereka mengangkat teleponnya, tapi tidak untuk aku, bahkan jika aku merengek menangis pun.

Mereka bermain game di ponsel pintar, mereka tidak bermain dengan saya.

Mereka berbicara dengan seseorang di telepon pintar mereka, mereka tidak pernah mendengarkan saya, bahkan sekalipun saya mengatakan sesuatu yang penting.

Jadi, keinginan saya adalah untuk menjadi sebuah Ponsel Pintar."

Setelah mendengarkan catatan anak murid itu, sang suami tersentuh dan bertanya kepada istrinya, "Siapa menulis itu sayang?"

Istri: "Anak kita...!!"

Hallo semua....,

Gadget sungguh bermanfaat, tetapi itu semua adalah untuk kemudahan saja.
Janganlah kita berhenti mencintai anggota keluarga dan orang-orang yang mencintai kita.
Anak-anak melihat dan merasakan segala sesuatu apa yang terjadi di sekitar mereka....

Semoga Bermanfaat...
Salam Luaarr Biaassa....

Wednesday, 20 January 2016

Matikan lampu saat mau tidur

( shared by Aba Jundi via Whatsapp 20 januari 2016 )

Salah satu petunjuk Rasulullah di malam hari adalah mematikan lampu sebelum tidur. Sehingga umat beliau tidur malam dalam kondisi gelap.

أَطْفِئُوا الْمَصَابِيحَ بِاللَّيْلِ إِذَا رَقَدْتُمْ ، وَغَلِّقُوا الأَبْوَابَ ، وَأَوْكُوا الأَسْقِيَةَ ، وَخَمِّرُوا الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ

“Padamkanlah lampu-lampu di malam hari pada saat kalian tidur malam, kuncilah pintu dan tutuplah bejana, makanan dan minuman.” (HR. Al Bukhari)

Ternyata, hadits yang telah disabdakan lebih dari 14 abad itu baru terkuak rahasia medisnya di era modern ini.

Penelitian Joan Robert menemukan bahwa tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon melatonin merupakan salah satu hormon kekebalan tubuh yang dapat memerangi dan mencegah sejumlah penyakit, termasuk kanker payudara dan kanker prostat.


Tuesday, 19 January 2016

Biarkan Lelah mu Menjadi Ibadah

( shared by Aba Jundi via Whatsapp 19 januari 2016 )


Setiap orang pasti pernah lelah, hanya saja ada yang ditampakkan namun ada pula yang disembunyikan. Biarkan terkadang lelah datang, karena itu manusiawi. Lelah karena mencari nafkah itu berkah. Lelah itu diperlukan bagi orang-orang yang ingin terus maju. Dan, yang lebih penting, lelah karena mencari nafkah itu bisa bernilai ibadah.

Saya katakan bisa bernilai ibadah karena tidak semua lelah mencari nafkah bernilai ibadah. Dan saya sangat khawatir bila itu menimpa saya. Kerja banting tulang, siang malam hanya dan mendapat rupiah tanpa bernilai ibadah adalah salah satu KERUGIAN terbesar dalam hidup.

Oleh karena itu, kita perlu mengkondisikan dan berusaha agar lelah saat mencari nafkah bisa bernilai ibadah. Setidaknya ada tiga kondisi yang perlu kita siapkan agar peluang ibadah itu melekat dalam lelah kita.

Pertama, berbisnislah atau bekerjalah di tempat yang baik dan benar. Ukuran baik dan benar tentu bukan yang bergaji besar atau memberi keuntungan besar. Baik dan benar itu bermakna pekerjaan atau bisnisnya tidak haram. Bisnisnya tidak merusak. Bisnisnya tidak ilegal. Dan bisnis yang baik dan benar itu bertebaran di kanan kiri kita.

Kedua, cara bisnis atau kerjanya benar. Apabila Anda bekerja terikat jam kantor, maka datanglah sebelum jam kantor dimulai dan pulangnya setelah jam kantor usai. Jangan menjadi karyawan yang datang telat, pulang cepat tapi gaji tetap minta dibayar utuh.

Biasakan memberikan prestasi lebih agar gaji atau uang yang kita bawa pulang ke rumah memang layak kita bawa. Jangan beri makanan atau sesuatu yang kotor kepada anggota keluarga kita. Cintai anggota keluarga kita dengan terbiasa memberikan sesuatu dari penghasilan yang baik, bukan yang kotor.

Ketiga, bekerja atau berbisnislah karena mengharap cinta-Nya. Allah SWT sangat mencintai orang yang rajin mencari nafkah. Bahkan Rasulullah pernah mencium tangan salah seorang sahabatnya, Saad bin Mu’adz, dengan mengatakan, “Tangan ini dicintai Allah dan Rasulnya dan tidak akan disentuh api neraka.” Mengapa Nabi SAW mengatakan demikian? Karena, di tangan sahabat tersebut ada tanda-tanda bahwa ia pekerja keras.

Berusahalah agar lelah kita menjadi ibadah. Jangan anggap remeh hal ini. Sungguh suatu kenikmatan dan keberuntungan bila kita bekerja dapat rupiah sekaligus bernilai ibadah. Dapat bayaran sekaligus ganjaran. Enak, to?

Thursday, 14 January 2016

Motivasi untuk kita..


( shared by Aba Jundi via Whatsapp 14 januari 2016 )


Semoga Bermanfaat

🔷 Bila "Shubuh" utuh,
🔷 Pagi pun tumbuh,
🔷 Hati terasa teduh,
🔷 Pribadi tdk angkuh,
🔷 Keluarga tdk keruh,
🔷 Maka damai berlabuh..

🔷 Bila "Dhuhur" teratur,
🔷 Diri jadi jujur,
🔷 Hati tdk kufur,
🔷 Jiwa selalu bersyukur,
🔷 Amal ibadah tdk udzur,
🔷 Keluarga akur,
🔷 Maka Pribadi jadi makmur..

🔷 Bila "Ashar" kelar,
🔷 Jiwa jadi sabar,
🔷 Raga jadi tegar,
🔷 Senyum pun menyebar,
🔷 InsyaAllah rezeki lancar...

🔷 Bila "Maghrib" tertib,
🔷 Ngaji menjadi wajib,
🔷 Wirid jadi karib,
🔷 Jauh dari aib,
🔷 InsyaAllah syafaat tdk raib...

🔷 Bila "Isya" terjaga,
🔷 Malam bercahaya,
🔷 Hati damai sejahtera,
🔷 InsyaAllah hidup pun bahagia.

🔷 🔷 IKHLAS ITU 🔷 🔷
menentukan diterima atau tidak diterimanya aktivitas kita sebagai ibadah, Karenanya pastikan ia senantiasa menyertai setiap aktivitas kita

🔸Ikhlas itu…. Ketika nasehat, kritik dan bahkan fitnah, tidak mengendorkan amalmu dan tidak membuat semangatmu punah.
🔸 Ikhlas itu… Ketika hasil tak sebanding usaha dan harapan, tak membuatmu menyesali amal dan tenggelam dalam kesedihan.
🔸 Ikhlas itu… Ketika amal tidak bersambut apresiasi sebanding, tak membuatmu urung bertanding.
🔸 Ikhlas itu… Ketika niat baik disambut berbagai prasangka, kamu tetap berjalan tanpa berpaling muka.
🔸 Ikhlas itu… Ketika sepi dan ramai, sedikit atau banyak, menang atau kalah, kau tetap pada jalan lurus dan terus melangkah.
🔸 Ikhlas itu… ketika kau lebih mempertanyakan apa amalmu dibanding apa posisimu, apa peranmu dibanding apa kedudukanmu, apa tugasmu dibanding apa jabatanmu.
🔸 Ikhlas itu.. ketika ketersinggungan pribadi tak membuatmu keluar dari barisan dan merusak tatanan.
🔸 Ikhlas itu… ketika posisimu di atas, tak membuatmu jumawa, ketika posisimu di bawah tak membuatmu enggan bekerja.
🔸 Ikhlas itu… ketika khilaf mendorongmu minta maaf, ketika salah mendorongmu berbenah, ketika ketinggalan mendorongmu mempercepat kecepatan.
🔸 Ikhlas itu… ketika kebodohan orang lain terhadapmu, tidak kau balas dengan kebodohanmu terhadapnya, ketika kedzalimannya terhadapmu, tidak kau balas dengan kedzalimanmu terhadapnya.
🔸 Ikhlas itu… ketika kau bisa menghadapi wajah marah dengan senyum ramah, kau hadapi kata kasar dengan jiwa besar, ketika kau hadapi dusta dengan menjelaskan fakta.
🔸 Ikhlas itu…. Gampang diucapkan, sulit diterapkan….. namun tidak mustahil diusahakan….
🔸 Ikhlas itu... Seperti surat Al Ikhlas.. Tak ada kata ikhlas di dalamnya...




Wednesday, 13 January 2016

SYAFA'AT AL QUR'AN DI DALAM QUBUR




( shared by Aba Jundi via Whatsapp 13 januari 2016 )

**Silahkan share untuk teman2 terbaik kita**

Merinding bacanya... Semoga kita termasuk di dalam golongan orang ini...aamiin

Pertolongan Al-Quran di Alam Kubur.

- Dari Sa’id bin Sulaim radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda: “Tiada penolong yg lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya).

Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang - orang sibuk dgn kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba -tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.

Setelah dikuburkan dan orang - orang mulai meninggalkannya, datanglah 2 malaikat. Yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.

Tetapi si tampan itu berkata: ”Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan utk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam syurga.”

Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata,”Aku adalah Al quran yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan.

Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.”

Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la. (Himpunan Fadhilah Amal : 609)

Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Al-Quran akan menuntut kita.

Allah…terimalah bacaan Al-Quran kami. Sempurnakanlah kekurangannya.

Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al-Quran adalah pemberi syafa’at yang pasti dikabulkan Allah subhanahu wa ta'ala. Aamiin..

Oleh: Prof. DR. Ahmad Sathori Ismail.

"Sayang kalau dibaca sendiri... Ayo berbagi dan sebarkan"

Renungan Pagi

( shared by Aba Jundi via Whatsapp 13 januari 2016 )



Saat kita memakai jam tangan seharga Rp 500.000,- atau Rp 500.000.000,-,
kedua jam itu menunjukkan waktu yg sama.

Ketika kita membawa tas seharga Rp 500.000,- atau Rp 500.000.000,-,
keduanya sama2 dapat membantumu membawa sebagian barang/uang.

Waktu kita tinggal di rumah seluas 50 m2 atau 5.000 m2,
kesepian yg kita alami tetaplah sama.

Ketika kita terbang dengan first class atau economy class,
saat pesawat terbang jatuh kitapun ikut jatuh.

Kebahagiaan sejati bukan datang dari harta duniawi.

Jadi ketika kita memiliki Pasangan, anak, saudara, teman dekat, teman baru dan lama,
lalu kita ngobrol, bercanda, tertawa, bernyanyi, bercerita tentang berbagai hal, berbagi suka dan duka,
itulah kebahagiaan yang sesungguhnya.

Jangan mendidik anak kita untuk terobsesi menjadi kaya, tapi didiklah mereka menjadi bahagia,
sehingga saat tumbuh dewasa mereka menilai segala sesuatu bukan dari harganya.

Kata terbaik dlm Bahasa Inggris:
"Makan makananmu sebagai obat.
Jika tidak, kamu akan makan obat2an sebagai
makananmu."

Seseorang yang mencintai kita tak akan pernah meninggalkan kita walaupun ada 100 alasan untuk menyerah. Dia akan menemukan 1 alasan untuk tetap bertahan.

Banyak sekali perbedaan antara "Human Being" dan "Being Human" (Manusia dan Menjadi Orang).
Hanya yang bijak mampu mengerti tentang hal itu.

Hidup itu antara "B" (Birth / Lahir) dan "D" (Death / Mati).
Di antara keduanya ada "C" (Choice / Pilihan) hidup yang kita jalani.
Keberhasilannya ditentukan oleh setiap pilihan kita.

Jika kamu mau berjalan cepat, jalanlah sendirian: tetapi jika kamu ingin berjalan jauh, berjalanlah bersama-sama.

Ada 6 dokter terbaik:
1. Keluarga.
2. Istirahat yang cukup.
3. Olahraga.
4. Makanan yang sehat.
5. Teman.
6. Tertawa dan senyum.

Pelihara semua itu dalam semua tingkatan kehidupan dan nikmatilah.

Tuesday, 12 January 2016

Share the knowledge

( shared by Aba Jundi via Whatsapp 12 januari 2016 )

✅Dr. ZAKIR NAIK✅

Dear all Muslim Brothers and Friends..
✅Please⬇

✔1⃣ Don't write GOD
Please Write always "Allah"
Because there is no description of GOD in the HOLY QURAN.

✔2⃣ Don't say "Mosque"
Always say "Masjid"
Because Islamic Organization has found that Mosque means, Mosquitoes.

✔3⃣ Don't write "Mecca"
write always correctly
"Makkah" Because
Mecca means House of
Wines.

✔4⃣ Don't write "Mohd"
write always completely
"Muhammad" Because
Mohd means The dog with big mouth.

✅ If you have package,
✅ Please forward it to our Muslim Friends.

الرجاء ارسالها الى اصدقائك المسلمين

Muslim population

1⃣ Afghanistan 100%
2⃣ Albania 75%
3⃣ Algeria 99%
4⃣ Angola 25%
5⃣ Argentina 2%
6⃣ Australia 2.09%
7⃣ Azerbaijan 93%
8⃣ Bahrin 100%
9⃣ Bangladesh 85%
Bhutan 5%
1⃣1⃣ Brazil 0.6%
1⃣2⃣ Burma 10%
1⃣3⃣ Canada 1.48%
1⃣4⃣ Cntral africn 55%
1⃣5⃣ China 11%
1⃣6⃣ Egypt 94%
1⃣7⃣ Ethopia 65%
1⃣8⃣ Fiji 11%
1⃣9⃣ France 7%
2⃣0⃣ Georgia 11%
2⃣1⃣ Germeny 3.4%
2⃣2⃣ Greece 1.5%
2⃣3⃣ Guinea 95%
2⃣4⃣ Guyana 15%
2⃣5⃣ Hongkong 1%
2⃣6⃣ India 14%
2⃣7⃣ Indonesia 85%
2⃣8⃣ Iran 99%
2⃣9⃣ Iraq 97%
3⃣0⃣ Isreal 14%
3⃣1⃣ Italy 1%
3⃣2⃣ Japan 1%
3⃣3⃣ Jordan 95%
3⃣4⃣ Kenya 30%
3⃣5⃣ Kuwait 89%
3⃣6⃣ Lebanon 70%
3⃣7⃣ Libya 100%
3⃣8⃣ Maldives 100%
3⃣9⃣ Malasiya 52%
4⃣0⃣ Mauritius 19.5%
4⃣1⃣ Mayotte 99%
4⃣2⃣ Nigeria 75%
4⃣3⃣ Oman 100%
4⃣4⃣ Pakistan 97%
4⃣5⃣ Phillipines 14%
4⃣6⃣ Qatar 100%
4⃣7⃣ Romania 20%
4⃣8⃣ Russia 18%
4⃣9⃣ Saudi arab 100%
5⃣0⃣ Singapore 17%
5⃣1⃣ Somalia 100%
5⃣2⃣ Sri lanka 9%
5⃣3⃣ Sudan 85%
5⃣4⃣ Syria 90%
5⃣5⃣ Tazakistan 85%
5⃣6⃣ Tanzania 65%
5⃣7⃣ Thailand 14%
5⃣8⃣ Tunisia 98%
5⃣9⃣ Turkey 99.8%
6⃣0⃣ UAE 96%
6⃣1⃣ UK 2.5%
6⃣2⃣ USA 3.75%
6⃣3⃣ Uzbekistan 88%

Where the Prophets originated..???

✔Adam(AS) - Sri Lanka
✔Nooh(AS) - Jordan
✔Shoaib(AS) - Syria
✔Saleh(AS) - Lebanon
✔Ibrahim(AS) - Palestine and died in iraq
✔Ismail(AS) - Saudi Arabia
✔Yakoob(AS) - Palestine
✔Yahya(AS) Palestine
✔Zakariya (AS) Palestine
✔Ishaq(AS) - Palestine
✔Yusuf(AS) - Palestine
✔Looth(AS) - Iraq
✔Ayub(AS) - Jordan
✔Hood(AS) - Yamen
✔Nabi-Muhammad (SAW) - Saudi Arabia

Ages of Prophets

✅Adam(AS) - 1000 Yrs
✅Nooh(A S) - 950 Yrs
✅Shoaib(AS) - 882 Yrs
✅Saleh(AS) - 586 Yrs
✅Zakariyya(AS) - 207 Yrs
✅Ibrahim(AS) - 195 Yrs
✅Sulayman(AS) - 150 Yrs
✅Ismail(AS) - 137 Yrs
✅Yakoob(AS) - 129 Yrs
✅Musa(AS) - 125 Yrs
✅Ishaq(AS) - 120 Yrs
✅Haroon(AS) - 119 Yrs
✅Yusuf(AS) - 110 Yrs
✅Eesa(AS) - 40 Yrs
✅NABI MUHAMMAD (SAW) - 63 Yrs

✔Plz don't keep it in your inbox, share the knowledge.
Please read this to the end.

You hardly have timej for Allah; but He loves you and always blesses you. He is always with you. I need you to spend 30mns of your time with him today. Don't pray, just praise Him.

Today I want this message across the world before midnight. Will you help? Please do not cut the chain.
He always grants you all the things that you are in need of. So please drop everything and pass this on. Don't break this chain. Send this to 14 friends in 10mns.

Why Do we feel sleepy in Prayer? But stay awake throughout a 3 hours movie.
Why are we so bored when we look at the HOLY BOOK? But find it easy to read other books.
Why is it so easy to ignore a message about Allah? Yet we forward the nasty/funny ones.
Why are Masjids getting smaller? But Bars and Night Clubs are expanding.
Why is it so easy to worship a celebrity? But very difficult to engage with Allah.

Think about it, are you going to forward this? Or are you going to ignore it because you think you will get laughed at?

Forward this to all your friends/contacts.
I know 80% of you may not forward this; so be among the 20% who might.

Remember; Allah (SWT) said: If you deny Me in front of your friends, I will deny you on the day of judgment:

When one door closes, Allah opens two; If Allah has opened doors for you, send this message to everyone including me...

Allah has no BLACKBERRY but He's my favorite contact...

Allah is not on TWITTER but I still follow Him, and will follow Him forever...

He is not on WHATSAPP but He's always online...
So even without the INTERNET I will always be connected to Him...

Please forward this message to all your contacts now!
[5/31, 6:40 AM]: *It is said that when the angel of death is taking the rooh (soul) out of the body of whom passes away.... it is a painful experience. They say that when the dead awake on Qiyaamat, the effect of the rooh being taken out will still be there. Therefore, ALLAH has told us to recite the Ayatul-Kursi after every Fardh salaat and it is stated that whoever recites this, their rooh will be taken out as you would take out a strand of hair from a pile of flour. How light would that feel, Masha Allah! May Allah save us from any sort of pain and may He let us die with Imaan in our hearts and save us from the adhaab. Aameen.There is no word as beautiful as Allah.No example as beautiful as RasulaLLah (SAW). No lesson as beautiful as Islam. No song as melodious as Adhaan.No charity as meaningful as Zakat. No encyclopedia as perfect as Al-Qur'an.No prayer as perfect as Salaat (Namaz).No diet as perfect as fasting.No journey as perfect as Hajj.Let's realize that Islam is forever beautiful and perfect, please forward this message to get the thawaab of passing on knowledge. This is most common among us, most of us talk during Adhaan...
Read this..
The Holy Prophet(SAW) said, Stop doing everything during the Adhaan, even reading the Quran, the person who talks during the Adhaan will not be able to say the Kalimah-e-Shahadat on his/ her death bed.... Please pass this message to Muslims...READ THIS DU'A FOR a BETTER LIFE Allahumma- inni-ala- dhikrika-wa Shukrika-wa-husni-ibaadatika. A very powerful Duaa has been sent to you. What do you think you should do with it. Imagine if 1000 people read it just because of you. سُبْحَانَاللَّه ِ !!!
SubhaanaLLaah!!!
Get up when you hear the ADHAAN, just like when you hear your phone Ring❗

Read the QUR'AN carefully,
like you read your Text❗

♣ Fear ALLAH, like you fear Death❗

♠ Remember Death, like you
remember your Name❗

♦How many minutes does it
take for each Prayer❗

"FAJR" 4/6 Minutes❗

"ZUHR" 6/8 Minutes❗

"ASR" 6/8 Minutes❗

"MAGHRIB" 5/7 Minutes❗

"ISHAA" 7/10 Minutes❗

Total 28/39 Minutes per day
out of 24hours

♥ Let's think about it do we really
spend our time in the sake of
ALLAH
1

⚠ 80% people will not forward this
message............